Pengetahuan dan ketrampilan medis mutlak diperlukan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kebutuhan ini menjadi semakin penting ketika tenaga kesehatan dihadapkan pada kasus-kasus gawat darurat. Dalam keadaan ini, langkah cepat dan tepat dari petugas kesehatan dalam menangani pasien, sangat menentukan nasib kesakitan dan kematian pasien tersebut.
Sadar akan pentingnya pengetahuan dan ketrampilan ini, Puskesmas Karangrejo mendelegasikan karyawannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan Basic Life Support / Bantuan Hidup Dasar yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari mulai tanggal 2-3 November 2009 bertempat di HSC Selosari Magetan. Karyawan yang didelegasikan meliputi dua orang tenaga dokter, tiga orang perawat dan tiga orang bidan. Mereka akan mengikuti pelatihan bersama-sama dengan sekitar 150 orang tenaga kesehatan lain dari 22 Puskesmas se Magetan.
Pendelegasian tenaga kesehatan yang meliputi dokter, perawat dan bidan, dimaksudkan untuk memberikan penyegaran dan update pengetahuan dan ketrampilan penanganan kasus gawat darurat terutama dalam memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien. Harapannya, tenaga kesehatan tersebut dapat mengaplikasikan hasil pelatihan yang dijalaninya saat melakukan tugas sehari-hari di Unit Rawat Darurat, Unit Rawat Inap dan Unit Pertolongan Persalinan Puskesmas Karangrejo Magetan.
Untuk menjamin kualitas pelatihan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan sebagai panitia pelaksana menggandeng instruktur yang berkualitas dan berpengalaman dalam menyelenggarakan berbagai pelatihan medis bertaraf nasional. Instruktur yang dimaksud adalah Emergency Medical Training and Services (EMS 119)
Didatangkan langsung dari
Kegiatan selama dua hari tersebut dimulai dengan acara pembukaan, yang dibuka sendiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Dr. Harrry Susanto, MM. Dalam sambutannya, Kepala Dinas memberikan pengarahan kepada peserta untuk mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya, sehingga ilmu yang didapat dapat dipratekkan dalam menghadapi keadaan gawat darurat maupun kejadian bencana di tempat tugas. Penanganan korban jatuhnya pesawat Hercules di Kecamatan Karas menjadi pelajaran betapa masih minimnya pengetahuan dan ketrampilan semua jajaran Dinas Kesehatan dalam menghadapi keadaan darurat dan kejadian bencana di wilayah kerjanya.
Dalam sesi materi, instruktur dari EMS memberikan banyak materi meliputi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu, Resusitasi Jantung dan Paru, Luka dan Perdarahan, Luka Bakar, Patah Tulang dan Penanganan Awal serta Pembalutan dan Pembidaian.
Kemudian pada hari kedua, dilanjutkan dengan sesi praktek. Pada sesi ini peserta dibagi menjadi beberapa kelas meliputi kelas RJP, balut bidai dan evakuasi manual. Dengan sesi praktek yang cukup panjang, peserta dimanjakan untuk mempraktekkan materi-materi yang telah didapat, dengan menggunakan alat-alat peraga yang sangat lengkap yang disediakan instruktur.
Semua rangkaian acara pelatihan kemudian ditutup dengan post-test. Tes ini bertujuan untuk mengukur tingkat penyerapan materi oleh peserta pelatihan.
Setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan Basic Life Support, delegasi dari Puskesmas Karangrejo memikul dua tanggung jawab besar. Pertama, menerapkan ilmu yang telah didapat dalam tugas keseharian. Kedua, menyampaikan ilmu dan kerampilan kepada rekan kerja di Puskesmas yang tidak berkesempatan mengikuti pelatihan ini. Untuk poin kedua, Kepala Puskesmas Karangrejo telah memberikan tugas kepada para delegator untuk menyampaikan hasil pelatihan dalam rapat rutin Puskesmas.
0 komentar:
Posting Komentar